Minggu, 15 Maret 2009

JOGJA 2020

JOGJA 2020


Seperti yang telah kita ketahui tentang Global Warming kita tahu bahwa global warming sudah menyebar dimana-mana. Arsitek berlomba-lomba merancang apa yang akan mereka lakukan pada tahun 2020. Saya merasa muak melihat iklan diberbagai real estate yang begitu menjamur dan mewabah sambil mengusung tema-tema pemanasan global,arsitek hijau dan gaya hidup hijau.

Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu penting yang disuarakan di sejumlah negara. Gedung-gedung bertingkat menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).Berdasarkan riset sebuah lembaga di Amerika, 68% total emisi CO2 dihasilkan oleh bangunan gedung bertingkat.

Penyebab utama pemanasan global (global warming) adalah pembakaran bahan bakar fosil,seperti batu bara ,dan minyak bumi, yang melepas CO2 dan gas-gas lain seperti yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahri yang dipancarkan ke bumi.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana jika Jogjakarta pada tahun 2020 nanti ? Jawabannya adalah jogja tidak akan seperti dulu lagi. Banyak yang berubah dari kota jogja ini.Mungkin rekayasa bangunan Jogja akan menjadi seperti gambar dibawah ini, kota Jogja tidak lagi berada di darat melainkan berada di dalm air seperti yang dikatakan arsitek dari Belgia ,Vincent Callebaut dalam inspirasinya yang menggunakan daun lili atau mungkin rekayasa bangunan dengan menggabungkan tren konsep hijau masa depan ke dalam bangunan karya arsitek Ken Yeang yang dinamakan fusionopolis. Vegetasi ini secara tidak langsung membantu pendinginan secara pasif dan meningkatkan nilai positif residen.Tugu yang melambangkan jogja ini pun mungkin akan berubah atau diganti dengan tower yang ada di Dubai agar kelihatan lebih menarik lagi.

Tapi kembali lagi mari kita renungkan sejenak saya berharap untuk tahun 2020 nanti Jogja tidak akan menghilangkan khasnya yang sebagai mana kita ketahui jogja itu sendiri.

Tidak ada komentar: